RESUME
“KERUNTUHAN
TEORI EVOLUSI”
Fakta
Penciptaan
Berikut ini merupakan
resume dari cd “KERUNTUHAN TEORI
EVOLUSI” yang terdiri dari
3 bagian. Bagian pertama mengenai asal-usul kehidupan, bagian kedua mengenai
mekanisme khayalan evolusi dan terakhir mengenai catatan fosil. Yang mana secara keseluruhan mengemukakan penolakan terhadap
teori evolusi dan menunjukkan kelemahan-kelemahan dari teori evolusi. Serta
menyatakan secara tegas bahwa kehidupan pertama dan mahluk hidup muncul secara
tiba-tiba dengan cirinya masing-masing melalui proses penciptaan oleh Tuhan
Yang Maha Esa.
I.
Asal- Usul Kehidupan.
Bumi memiliki sistem yang
didesain sempurna dan sangat rumit. Atmosfir yang dimiliki bumi ini
menyebabkan dimungkinkannya adanya kehidupan di bumi. Dan air merupakan salah
satu unsur utama kehidupan.
Jutaan spesies tumbuhan dan hewan yang berbeda hidup dibumi dengan sangat
harmonis dan terus hidup tanpa terusik. Namun bagaimanakah sistem dan kehidupan
ini berawal? Setiap mahluk hidup memiliki sisitem yang kompleks dan tertata
maka tentu semua sistem ini memiliki pencipta.
Teori evolusi yang dikemukakan
pada awal abad 19 menolak adanya teori penciptaan. Bahwa semua spesies di bumi
ini muncul menjadi ada akibat proses kebetulan. Pencetus teori evolusi
adalah Charles Darwin dalam bukunya The Origin of Spesies yang terbit pada
tahun 1859.
Teori Darwin menyatakan semua
spesies berasal dari moyang yang sama melalui perubahan sedikit demi sedikit dalam
waktu lama. Tapi bagaimana mahluk hidup
pertama berawal tidak dibahasnya dan ini menjadi bantahan terhadap teorinya.
Menurut toeri generatio
spontanea yang populer pada abab pertengahan menganggap bahwa mahluk hidup
dapat muncul dari benda tak hidup. Dan hal wajar bahwa tikus berasal dari
lumpur dan serangga dari benda yang kotor.
Berbagai percobaan telah
dilakukan salah satunya dengan menggunakan daging. Pada awalnya dipercaya belatung
dapat muncul dari daging begitu saja namun akhirnya diketahui belatung tidak
dapat muncul begitu saja melainkan berasal dari larva mikroskopik yang
diletakkan pada daging oleh lalat. Dan hingga kini semua evolusionis gagal
menemukan dari mana asal usul kehidupan dan bagaimana kehidupan muncul pertama
kali di bumi. Dan laboratorium
tercanggih di masa inipun tak mampu membuat satu sel hidup dari sesuatu tak
hidup. Jelas bahwa DNA dan sel mahluk hidup yang kompleks ini hasil sebuah
penciptaan yang sempurna. Yang mana tentu penciptaan ini ada penciptanya.
II.
Mekanisme Khayalan Evolusi
Scenario yang menyatakan bahwa mahluk hidup dapat berasal dar benda tak
hidup telah digugrka oleh ilmuan masa kini. Darwin mengemukakan konsep selaksi
alam dalam mekanisme evolusinya dalam bukunya Origin of Species, by means of
Natural Selection. Seleksi alam didasarkan pada pemikiran bahwa mahluk hidup
yang kuat dan teradaptasi baik dengan lingkungannya akan bertahan hidup. Dan
akhirnya yang tersisa adalah mahluk-mahluk yang kuat dan gesit karena yang
lemah telah menjadi mangsa. Namun mekanisme tersebut tidak menjadikan hewan
tersebut berevolusi.
Darwin dan Lamark mengemukakan
berpendapat bahwa sifat-sifat keturunan diwariskan melalui darah. Namun dengan
adanya penemuan hukum penurunan sifat oleh Mendel maka pendapat Darwin tersebut
runtuh. Bahwa yang diturunkan kepada generasi berikutnya adalah bukan sifat-sifat fisik
dapatan namun hanyalah gen-gennya.
Dan mekanisme seleksi alam tidak berkemampuan
mencetuskan evolusi.
Untuk melengkapkan mekanisme
seleksi alam para evolusionis menambahkan mekanisme mutasi yang merupakan
distorsi pada DNA mahluk hidup yang sebagian besar karena pengaruh luar seperti
efek radiasi atau pengaruh kimiawi. Disebutkan bahwa mahluk
hidupterdiferensiasi dari spesies satu ke spesies lain dan berkembang melalui
mutasi. Namun pada kenyataannya mutasi tidak pernah menambah informasi genetik
baru, bahkan di alam mutasi jarang bahkan tidak pernah memberi dampak
menguntungkan malainkan memberi dampak merugikan bagi mhluk hidup seperti
kecacatan, kemandulan atau tidak normal. Demikian pula pada hasil percobaan
yang dilakukan oleh para ilmuan di laboratorium.
III. Catatan Fosil
Di abad 20 evolusi tidak hanya
dibantah oleh biologi molekuler, namun juga oleh paelentologi (ilmu tentang
fosil). Tidak ada penemuan fosil yang mendukung evolusi yang pernah ditemukan
di seluruh penjuru dunia.
Fosil merupakan sisa jasad
mehluk hidup yang penah hidup dimasa lampau. Struktur rangka tubuh mehluk hidup
yang dengan terlindungi segera dari udara bisa terawetkan secara utuh. Sisa ini
memberi informasi tentang sejarah kehidupan di bumi. Jadi cacatan fosil yang
memberi jawaban ilmiah terhadap pertanyaan seputar asal-usul mahluk hidup. Teori
evolusi menyatakan bahwa semua mahluk hidup berasal dari satu moyang yang sama.
Dan menurut teori ini kemunculan mahluk yang beragam muncul dari
variasi-variasi kecil dan bertahap dalam waktu sangat lama.
Teori ini menyatakan bahwa
pada awalnya mahluk hidup bersel satu terbentuk. Yang selama ratusan tahun
kemudian berubah menjadi ikan dan hewan invertebrata yang hidup di laut.
Ikan-ikan ini kemudian muncul ke daratan dan menjadi reptil. Hingga terus
berlanjut sampai pada pernyataan bahwa burung dan mamalia berasal dari reptil.
Seandainya hal ini benar seharusnya ada sejumlah mahluk peralihan yang
menghubungkan satu spesies dengan yang lainya. Misalnya bila reptil kemudian
berevolusi menjadi burung maka seharusnya fosil mahluk setengah burung setengah
reptil akan banyak ditemukan hidup pada masa lalu. Darwin menamakan
mahluk-mahluk hipotetis ini sebagai mahluk
transisi antara misalnya fish-bian. Namun catatan fosil tidak berisi
bentuk-bentuk transisi tersebut.
Lapisan tertua bumi, tempat
masih ditemukannya fosil mahluk hidup adalah lapisan kambrium yang diperkirakan
berumur 500-530 juta tahun. Dilapisan-lapisan yang lebih tua dari kambrium
tidak ditemukan adanya fosil mahluk hidup apapun kecuali sejumlah kecil organisme
bersel satu. Di zaman kambrium banyak spesies beragam muncul secara bersamaan
dan tiba-tiba. Lebih dari 30 spesies invertebrata seperti ubur-ubur, bintang
laut, trilobita dan bekicot muncul serentak secara tiba-tiba. Yang mana mahluk
hidup tersebut memiliki struktur tubuh yang kompleks. Misalnya mata trilobita
memiliki mata yang terssusun seperti sarang lebah masing-masing meiliki sistem
2 lensa, yang merupakan mata pertama di muka bumi, yang menggugurkan teori
Darwin bahwa sesuatumuncul dari yang paling primitif ke bentuk yang lebih
kompleks. Selain itu struktur mata trilobita masih ada sejak 530 juta tahun
yang lalu hingga saat ini tanpa berubah sedikitpun. Misalnya pada lebah dan
capung sama seperti trilobita.
Di semua lapisan setelah zaman
kambrium semua mahluk hidup muncul secara tiba-tiba dengan struktur tubuh
lengkap. Dan tidak ditemui adanya bentuk transisi pada semua kelompo mahluk
hidup tersebut seperti yang diperkirakan oleh para evolusionis. Spesies muncul
dan pinah secara tiba-tiba dan bersamaan, dan tidak ada perbedaan antara fosil
berusia ratusan juta tahun lalu dengan keturunan modern mereka. Misalnya ikan
hiu berumur 400 juta tahun dengan ikan hiu modern memiliki struktur yang sama
persis. Meski demikian terdapat fosil yang dianggap bentuk peralihan oleh para
evolusionis namun terbantahkan di kemudian hari. Salah satunya adalah ikan yang
bernama Coelacanth dan diperkirakan memiliki karakteristik mirip hewan darat. Coelacanth
dikatakan memiliki bentuk kaki primitif
dan paru-paru primitif. Penafsiran-penafsiran anatomis ini diterima sebagai
kebenaran yang tidak diperdebatkan lagi di kalangan ilmuwan hingga akhir tahun
1930-an. Coelacanth dianggap sebagai bentuk peralihan sesungguhnya yang
membuktikan transisi evolusioner dari air ke darat. Namun tahun 1938 sebuah
penemuan yang sangat menarik di Samudera Hindia, berhasil ditangkap hidup-hidup
seekor Coelacanth. Dan diketahui bahwa ikan tersebut tidak bebeda dengan ikan
yang hidup di zaman sekarang. Hal ini bertentangan dengan teori evolusionis
Coelacanth tidak memiliki kaki primitif ataupun paru-paru primitif.
Ketika mengamati struktur
tubuh mahluk hidup yang beraneka ragam, masing-masing mempunyai sistem
pernafasan, sistem reproduksi, integumen, sirkulasi, sistem otot dan lain-lain
yang sangat berbeda satu sama lain yang disesuaikan dengan tempat hidupnya.
Dan para evolusionis akhirnya
mengalihkan perhatian mereka pada manusia yang dikatakan merupakan evolusi dar
mahluk sejenis kera. Hingga kini terdapat 6 ribu jenis kera pernah hidup dan
sebagian besar telah punah. Evolusionis menulis skenario evolusi manusia dengan
menyusun sejumlah tengkorak yang cocok, berurutan dari yang terkecil hingga
yang terbesar, dan menambahkan tengkorak yang cocok lalu menempatkan di antara
mereka tengkorak beberapa ras manusia yang telah punah.
Evolusionis menyebut nenek
moyang pertama manusia dan kera sebagai "Australopithecus", yang
berarti "Kera Afrika Selatan". Namun pendapat ini dibantah, Australopithecus
hanyalah spesies kera kuno yang telah punah, dan memiliki beragam tipe.
Sebagian berperawakan tegap, dan sebagian lain bertubuh kecil dan ramping.
Metode propaganda yang telah
meyakinkan masyarakat umum tentang gagasan bahwa di masa lampau pernah hidup
makhluk separo manusia - separo kera. Metode propaganda ini menggunakan
"rekonstruksi" yang dibuat berdasarkan fosil-fosil. Rekonstruksi yang
dimaksud adalah pembuatan gambar atau model makhluk hidup berdasarkan sepotong
tulang - kadangkala hanya berupa fragmen - yang berhasil digali. Dalam gambar
itu memperlihatkan mahluk berbulu menyerupai kera yang berperawakan manusia,
yang menyatakan adanya mahluk peralihan separuh manusia separuh kera pernah
ada. Yang merupakan kebohongan murni. Karena ciri lunak wajah tidak dapat
diketahui hanya melalui sepotong rangka saja. Sehingga dikatakan gambar-gambar
tersebut tidak memiliki nilai ilmiah. Kenyataannya, evolusionis mengarang
cerita yang sangat tidak masuk akal sehingga untuk satu tengkorak yang sama,
mereka bahkan menggambarkan wajah-wajah yang berbeda. Satu contoh terkenal dari
penipuan semacam ini adalah tiga gambar rekonstruksi berlainan yang dibuat
untuk satu fosil bernama Zinjanthropus. Selain itu manusia pilt
down dan manusia nebraska juga terbukti hasil rekayasa evolusinis. Namun meski telah terbukti kebohongannya di
buku-buku pelajaran maupun majalah hal ini masih saja disebarluaskan dan
diajarkan bahwa mereka merupakan nenek moyang manusia. Di alam tidak ada
mekanisme yang menyebabkan makhluk hidup berevolusi. Makhluk hidup muncul bukan
akibat proses evolusi, melainkan secara tiba-tiba dalam bentuk yang sempurna. Mereka
diciptakan sendiri-sendiri.