ini salah satu tugas makalah fisiologi hewan semester 6 kalau tidak salah. semoga bermanfaat :)
SEMUT-SEMUTAN JADI KESEMUTAN
Lama
duduk bersila, kemudian ketika bangun kaki terasa kesemutan nyeri dan kaku.
Keluhan ini sangat umum dialami hingga dianggap sebagai sesuatu hal normal. Semua
orang tentu pernah mengalami kesemutan. Umumnya kita mengalaminya akibat posisi
tubuh tertentu yang membuat saraf terjepit. Duduk di lantai dengan kaki dilipat
untuk waktu lama, ketiduran saat nonton TV pada posisi tidur yang "kurang
beres" dapat menimbulkan kesemutan. Tetapi bila bagian tubuh itu
dikibas-kibaskan atau digoyang-goyangkan, kesemutannya akan hilang.
Namun
kesemutan ternyata dapat merupakan gejala penyakit serius. Meskipun tidak
menyebabkan sesuatu yang fatal, biasanya kesemutan dapat menjadi sebuah
pertanda adanya gangguan dalam fungsi saraf dan aliran darah. Jadi, gejala ini
berfungsi sebagai semacam alarm deteksi awal. Contohnya, seorang penderita
diabetes kerap mengalami kesemutan. Hal ini karena saraf penderita diabetes
mengalami gangguan. Jadi jangan sepelekan kesemutan, karena bisa jadi itu ciri dari penyakit berat, terutama jika disertai keluhan lain, seperti muntah, sakit kepala, gangguan penglihatan atau pendengaran.
Pengertian
Kesemutan
Kesemutan atau parestesia dalam ilmu
kedokteran, adalah sensasi pada permukaan tubuh tertentu yang tidak dipicu
rangsangan dari dunia luar. Sebenarnya parestesia adalah sensasi rasa dingin
atau panas di suatu bagian tubuh tertentu, atau sensasi rasa dirambati sesuatu.
Parestesia itu timbul bila terjadi iritasi pada serabut saraf yang membawa
sensasi kesemutan.
Aliran darah dan saraf |
Proses Terjadinya Kesemutan
Pada
dasarnya kesemutan merupakan suatu gejala manifestasi dari gangguan sistem
saraf sensorik akibat rangsang listrik di sistem itu tidak tersalur secara
penuh oleh berbagai macam sebab. Yang paling sederhana, misalnya, jalan darah
tertutup akibat satu bagian tubuh tertentu ditekuk terlalu lama sehingga syaraf dan aliran darah terganggu..
Pada orang sensitif, tidur miring terlalu lama saja dapat menyebabkan
kesemutan. Juga duduk dengan siku ditekuk.
Sistem
saraf sensorik mempunyai prosedur kerja baku.
Stimulus berupa sentuhan, tekanan, rasa sakit, dan suhu panas atau dingin
diterima oleh reseptor di kulit, yang lalu dikirimkan ke saraf tepi, lalu masuk
ke dalam susunan saraf pusat di sumsum tulang belakang. Di sini stimulus
diteruskan ke atas sampai ke thalamus (pusat penyebaran utama
impuls-impuls sensoris). Dari sini stimulus dikirimkan ke kulit otak (cerebral
cortex). Baru pada saat inilah apa yang dirasakan tadi disadari oleh si
individu. Kalau ada gangguan dalam jalur sensori baku tadi, timbulah kesemutan.
Penyebab kesemutan
Kesemutan
merupakan sebuah gejala gangguan pada fungsi saraf atau aliran darah sehingga
terjadi perubahan sensasi yang dirasakan seseorang. Gangguan fungsi saraf bisa
disebabkan banyak macam. Bisa disebabkan saraf terganggu. Hal tersebut karena
ada kerusakan. Ada
pula karena gangguan aliran darah yang menimbulkan pemberian makanan di saraf
terhambat dan menyebabkan sensasi kesemutan. Penyebabnya beda-beda. Bisa karena
hanya tangan kita tertekuk lama atau tertindih sehingga menghambat aliran darah
dan menjadi kesemutan. Ada
juga yang dikarenakan infeksi bagian dalam saraf atau bisa pula berupa penjepitan saraf.
Kesemutan
bisa merupakan gejala penyakit serius, tetapi bisa juga hanya akibat sampingan.
Orang yang terlalu banyak berbaring atau kurang gerak, entah karena sakit,
lemah, atau obesitas, bisa juga menderita kesemutan akibat bagian-bagian
tertentu tubuhnya terus-menerus tertekan. Bahkan penciutan otot bisa juga
terjadi. Kasus yang dinamakan neuropathy tekanan ini sering dijumpai pada
pasien TBC kronik dan stroke yang lumpuh sebelah dan kurang mendapat perawatan
fisioterapi. Istilah neuropati sendiri berkaitan dengan segala macam penyakit,
radang atau kerusakan yang menimpa saraf tepi.
Tidak
hanya orang dewasa, anak-anak pun dapat mengalami kesemutan. Besar kemungkinan
kesemutan anak ini akibat kekurangan vitamin. Biasanya ini diderita anak-anak
yang agak besar. Kesemutan pada anak-anak jarang terjadi, karena jaringan
sarafnya masih fleksibel dan anak-anak biasanya lebih aktif bergerak.
Kesemutan
juga dapat timbul, karena efek sampingan obat, misalnya bila mengkonsumsi INH
(obat TBC) atau furadatin (obat infeksi). Di samping itu, kesemutan juga dapat
disebabkan oleh faktor imunologi. Poly neuroradiculopathy mengenai
akar-akar saraf yang masuk atau meninggalkan tulang belakang dan terjadi karena
ada zat-zat tertentu di dalam tubuh yang tidak dapat ditoleransi oleh tubuh.
Ada orang-orang yang
memang relatif gampang mengalami kesemutan. Bisa karena ia pada dasarnya
sensitif. Namun bisa juga hanya karena ia terlampau kurus, sehingga sarafnya
bertonjolan. Para penggemar minuman keras pun
ada yang akrab dengan kesemutan, bila takaran alkohol yang merasuki tubuhnya
sudah terlalu banyak. Karena alkohol merusak metabolisme vitamin B. Pada saat
yang bersangkutan kekurangan vitamin B1, timbulah neuropati. Tentu saja, karena
vitamin ini salah satu unsur yang diperlukan untuk penghantaran rangsang
listrik pada saraf. Dalam hal ini neuropati terjadi bukan karena tekanan,
tetapi karena fungsi saraf terganggu.
Cara Mengatasi Kesemutan
Cara mengatasi
kesemutan tidak terlalu sulit, cukup dengan memperbaiki aliran darah di bagian
tubuh yang kesemutan. Boleh dengan cara memijat atau melepaskan bendungan yang
jadi penghambat aliran darah. Atau, dengan memberikan obat-obatan untuk
mengembalikan fungsi saraf sehingga kesemutan hilang. Misalnya, kalau kita
terlalu lama duduk bersila, biasanya ketika bangun akan mengalami kesemutan.
Solusinya, coba secara perlahan digerak-gerakkan saja bagian yang kesemutan
tadi hingga hilang.
Seandainya
hanya disebabkan gangguan fungsi saraf, biasanya dokter memberikan obat berupa
vitamin B1, B6, dan B12. Atau, untuk memperbaiki aliran darah dengan jalan
memberikan obat-obatan yang dapat memperlebar pembuluh darah sehingga aliran
darah menjadi lancar. Selain itu teknik akupunktur pun dapat dilakukan
untuk memperbaiki aliran darah dan memperbaiki fungsi saraf.
Cara Menghindari Kesemutan
Langkah pertama
yang perlu dilakukan agar terhindar dari kesemutan adalah memperbaiki aliran
darah. Dengan aliran darah yang lancar dan baik, kesemutan bisa
dicegah.Kemudian, memperbaiki fungsi saraf. Bila langkah itu
dilakukan,kesemutan kemungkinan dapat dicegah. Bagi mereka yang tidak punya
mengidap penyakit tertentu yang salah satu gejalanya kesemutan, ada beberapa
hal yang dapat dilakukan untuk menghindari kesemutan, yaitu hindari posisi
tubuh yang tidak enak, seperti nonton TV sambil tiduran atau menulis di lantai
sambil tengkurap atau nungging. Bila duduk menulis, duduklah di kursi dengan
pantat merapat ke belakang dan punggung lurus menempel pada sandaran. Dengan
sendirinya, pilihlah kursi yang ergonomik.
Namun mereka
yang terlalu sensitif sehingga gampang kesemutan pun dapat mengurangi
kecenderungannya dengan berolah raga secara kontinyu, sambil tetap menjaga
sikap tubuh yang baik, mempertahankan pola makan sehat, dan menghindari stres.
Ternyata dalam hal kesemutan pun kita tidak terhindar dari resep klasik yang
telah diajarkan ayah ibu dan kakek-nenek kita. Ingin jauh dari kesemutan,
jauhilah penyakit dengan melakukan hal-hal yang menyehatkan.
Penyakit Yang Dapat Menimbulkan
Kesemutan.
Kesemutan
yang tidak disertai gejala-gejala lain biasanya menandakan adanya gangguan pada
reseptor di kulit atau pada cabang-cabang saraf tepi. Namun perlu diwaspadai
jika ada gejala lain di luar kesemutan. Kesemutan bisa disertai gangguan
penglihatan, pendengaran, gabungan keduanya, kelumpuhan atau lainnya. Kalau ada
tumor di otak selain gejala kesemutan atau tebal tadi, ada juga sakit kepala,
muntah-muntah, dan kelumpuhan kecil.
Kesemutan
sebagai bagian dari gejala penyakit sebenarnya tahap paling awal dari suatu
proses kehilangan rasa. Kalau tahap paraesthesia sudah terlampaui,
pasien meningkat pada hypaesthesia (baal) sampai akhirnya mengalami anaesthesia
(hilang rasa sama sekali).
Bila kesemutan tak hilang setelah bagian
tubuh digerakkan, atau semula hanya dialami sebagian kecil organ tubuh namun
kemudian merambat ke bagian yang lebih luas atau bila semula hanya terjadi
sekali-sekali dan menjadi kian sering, atau bila kesemutan menjadi rasa kebal,
kesemutan jenis ini merupakan gejala penyakit serius. Beberapa gangguan
kesehatan serius yang ditandai gejala kesemutan, antara lain:
Radang sumsum tulang belakang (myelitis)
Terjadi pada orang dewasa, kadang-kadang
gejala kesemutan didahului oleh flu berat. Kesemutan yang dirasakan akan
menghebat, naik dari ujung jari kaki sampai ke pusar (perut tengah). Gejalanya
berkembang menjadi rasa tebal di permukaan kulit. Setelah fase ini, penderita
akan mengalami kesulitan berjalan. Ini adalah gejala radang sumsum tulang
belakang, yang terjadi karena serangan virus bernama cytomegalovirus (CMV).
Bila terjadi infeksi di tulang belakang, bisa dari pusar ke bawah tak dapat
digerakkan. Penderita menjadi tidak bisa mengontrol buang
air kecil. Buang air besar pun sulit. Penyakit ini dinamakan myelitis
(radang sumsum tulang belakang). Tergantung pada kerusakannya, penyakit ini dapat disembuhkan total, dapat pula
cuma sembuh sebagian, tetapi ada juga yang sampai lumpuh.
Diabetes mellitus atau kencing manis
Bagi
penderita diabetes, keluhan kesemutan tidak berdiri sendiri. Itu merupakan
keluhan minor dan bukan keluhan utama dari penyakit gula (diabetes). Kesemutan merupakan gejala kerusakan
pembuluh-pembuluh darah. Akibatnya, darah yang mengalir di ujung-ujung syaraf
berkurang. Gejala yang dirasakan biasanya telapak kaki terasa tebal,
kadang-kadang panas, dan kesemutan di ujung jari terus-menerus. Kemudian
disertai rasa nyeri yang menikam, seperti ditusuk-tusuk di ujung telapak kaki,
terutama pada malam hari. Meski
begitu, tidak tertutup kemungkinan keluhan-keluhan tersebut menjadi semacam
pertanda. Tidak sedikit kasus ditemukan pasien diabetes diketahui dari gejala
kesemutan semacam ini atau mengalami luka borok di kaki yang tidak kunjung
sembuh. Ternyata diketahui dia mengalami sakit gula. Untuk membedakan kesemutan
biasa dengan kesemutan penyakit gula dapat diketahui dari adanya keluhan lain.
Keluhan lainnya itu seperti ingin pipis terus, sering merasa haus, berat badan
turun, padahal susah banyak makan atau keluhan lain seperti gatal-gatal dan
pandangan mata kabur. Terlebih, bila ada riwayat keluarga yang menderita gula,
ada kemungkinan besar kesemutannya dikarenakan penyakit gula.
Neuropati
diabetes pengobatannya membutuhkan waktu 6 bulan - 1 tahun. Timbulnya neuropati
pada penderita diabetes tidak tergantung pada kadar gula darah, tetapi pada
lamanya si penderita mengidap diabetes. Semakin lama "jam
terbang"-nya sebagai penderita diabetes, semakin tinggi kemungkinan
"semut-semut" itu muncul. Jadi bisa saja seorang penderita merasakan
kesemutan meskipun diabetesnya sendiri terkontrol dengan baik. Yang dirasakan
biasanya telapak kaki terasa tebal, kadang-kadang panas (seperti kecabean),
kesemutan di ujung jari terus-menerus. Kemudian disertai rasa nyeri yang
menikam, seperti ditusuk-tusuk di ujung telapak kaki, terutama pada malam hari.
Carpal Tunnel Syndrome (CTS)
Kesemutan yang menyerang ujung jari, biasanya
tangan kanan, dan kemudian berkembang menjadi rasa tebal, saat digunakan
beraktivitas, adalah gejala CTS. Gejala kesemutan ini berkaitan dengan rongga
di pergelangan tangan (karpal) yang mengalami pembesaran otot-otot sehingga
menekan saraf yang melewati terowongan tersebut. Atau disebabkan adanya
pembengkakan saraf yang melewati terowongan karpal di pergelangan tangan. CTS bisa menjadi gangguan lebih serius
bila didiamkan cukup lama, misalnya 1 - 2 tahun. Pada tahap ini tekanan otot sudah mengganggu aliran darah ke tangan, dengan
akibat otot-otot yang mengalami kekurangan nutrisi akan mengecil, dan melemahkan
otot. Gejala akan lebih terasa pada malam hari, atau saat
seseorang berada dalam ruang ber-AC. Gangguan ini kerap mendera
individu yang sering menggunakan pergelangan tangan dalam jangka waktu lama,
seperti; memegang mouse komputer. Penyakit ini dapat disembuhkan
bila cepat ditangani.
Jantung
Pada pasien
jantung, kesemutan tak cuma muncul akibat neuropati tekanan, namun dapat juga
timbul karena komplikasi jantung dengan sarafnya. Yang terjadi misalnya, si
pasien menjalani operasi pemasangan klep jantung. Saat pemasangan, ada bekuan
darah menempel, yang kemudian terbawa aliran darah ke atas, sehingga terjadi embolic
cerebral. Bila sumbatan di otak itu kebetulan mengenai daerah yang mengatur
sistem sensorik, si penderita akan merasakan kesemutan sebelah. Bila daerah
yang mengatur sistem motorik juga terkena, kesemutan juga disertai kelumpuhan. Pada penderita stroke yang terjadi
juga mirip. Bila yang terserang sistem motorik, ia lumpuh. Namun, bila yang
terserang sistem sensorik, yang ia rasakan hanya kesemutan atau baal sebelah.
Namanya sensoric stroke.
Rematik
Rematik juga menimbulkan kesemutan atau rasa
tebal. Gejala kesemutan dapat timbulpada pagi hari. Namun, di siang hari
gejala-gejala itu hilang. Gejala kesemutan karena rematik hilang sendiri bila
rematiknya sembuh.
DAFTAR PUSTAKA
Syaifudin,H. 2000. FUNGSI
SISTEM TUBUH MANUSIA. Jakarta
: Widya Medika
Guyton AC, Hall JE. Textbook of medical physiology. Edisi 10.
Philadelpia: W.B. Saunders Company
Martini, Frederic H. 2004. Fundamental of Anatomy and
Physiology Sixth Edition.
Ganong, William F. 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran,
Edisi 20. Jakarta
: Buku Kedokteran EGC
Sabtu, 12 Mei
2007. Kesemutan, gejala penyakit serius. www.conectique.com
Selasa, 29 Mei
2007. www.seputar-indonesia.com
Minggu, 20 Mei
2007, www.mediasehat.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar