Tulisan Guru
"We are all learning"
Senin, 21 Juli 2014
Kamis, 19 Desember 2013
Kisah Memilukan Will Brown
http://sancophaleague.tumblr.com/post/70468299893/will-brown-was-a-41-year-old-black-man-on-his-way
Senin, 02 Desember 2013
renungan pagi ini
ku selalu terpesona dengan pasangan yang sedang jatuh cinta
dan itu termasuk kamu, kalian...
betapa indah masa-masa itu...
ada rindu
ada gregetan
ada sayang
ada cemburu
namun hanya satu rasa yang ada saat kalian bertemu...
cinta...
ku rasa itu
ku rasa dia wanita yang baik untukmu
tanpa mengurangi sayangku padamu
ada bahagia yang ku titipkan dalam doaku
untukmu..
untuk kalian...
:)
dan itu termasuk kamu, kalian...
betapa indah masa-masa itu...
ada rindu
ada gregetan
ada sayang
ada cemburu
namun hanya satu rasa yang ada saat kalian bertemu...
cinta...
ku rasa itu
ku rasa dia wanita yang baik untukmu
tanpa mengurangi sayangku padamu
ada bahagia yang ku titipkan dalam doaku
untukmu..
untuk kalian...
:)
Senin, 14 Oktober 2013
pupuh sinom
Hidupe mondong sengsara,
mangke hidup besuk mati,
memanjakin kranjang padang,
peteng lemah ya openin,
tan wangde tua lantas mati,
sane keto pacang tepuk,
puput dane nimbang manah,
tumuli mebalik mulih,
tur kacunduk,
meme bapannyane jumah.
mangke hidup besuk mati,
memanjakin kranjang padang,
peteng lemah ya openin,
tan wangde tua lantas mati,
sane keto pacang tepuk,
puput dane nimbang manah,
tumuli mebalik mulih,
tur kacunduk,
meme bapannyane jumah.
Kamis, 30 Mei 2013
Pan Pizza ala Pera
Ini kedua kalinya mencoba membuat pizza di rumah bersama anak-anak. Disebut pizza pan karena memanggang pizzanya menggunakan pan atau wajan sebagai pengganti oven. Selain tidak menggunakan oven bahan-bahan yang digunakan juga sederhana yaitu bahan-bahan yang kebetulan tersedia di rumah. Untuk Pizza basenya aku beli yang sudah jadi yang berdiameter kurang lebih 15 cm. Untuk tomato sauce aku pakai spaghetti sauce la fonte biar praktis. Sebenanya kalau mau buat dengan tomato sauce bisa aja, kalau punya cukup waktu dan memang butuh tomato sauce dengan jumlah yang banyak.
Untuk topingnya, aku pakai tomat, paprika merah, wortel (I love carrot), keju cedar (karena mozzarella mahal he he ) dan sosis sapi. Nah, si tomat, paprika, wortel dan sosis kita potong-potong, anak-anak suka banget bagian ini. Tumis bawang putih yang uda dicincang, lalu masukkan sayuran-sayuran tadi, tumis hingga layu. untuk sosis kita tumis hingga matang.
Next step, panaskan wajan, beri sedikit saja minyak atau margarin. lalu masukkan pizza basenya. Panggang kedua sisi selama kurang lebih 3 menit. Lalu oleskan souce ke permukaan pizza dan susun topingnya sesuai selera. Kalau memasak dengan anak-anak, pizza base yang sudah dipanaskan bisa diangkat dan ditaruh di nampan atau piring dulu dan anak-anak bisa berkreasi sendiri menambahkan sauce, keju cedar parut serta toping-topingnya. Then, masukkan lagi ke dalam wajan dan panaskan selama 3-4 menit. Selama "memanggang" wajan bisa ditutup agar panasnya bisa merata.
Tahap akhir....anak-anak duduk dengan rapi mengelilingi meja dan siap menyantap pizza pan yang hangat.
Selamat Mencoba :)
Senin, 27 Mei 2013
Sheila.... a true story
pagi
ini aku tiba-tiba teringat akan sebuah novel yang ku baca tiga tahun lalu, yang berjudul Sheila. Sebuah kisah nyata seorang
gadis kecil yang sangat spesial, yang begitu
banyak mengalami hal-hal yang tak akan pernah bisa aku bayangkan terjadi
di dunia ini, tetapi pada kenyataannya, di sebuah tempat di belahan
dunia lain hal ini terjadi. Dan mungkin saja tak hanya ada satu Sheila,
masih ada sheila-sheila yang lain yang tidak kita ketahui. Namun sungguh
aku berharap tidak ada sheila yang lain.
Sheila
adalah seorang gadis berusia 6 tahun, yang telah membakar anak lelaki
berusia 3 tahun hingga nyaris mati. Gadis ini ber-IQ diatas 180, namun
menderita masalah emosional yang parah. Meskipun saat sedih, marah
maupun kesakitan, ia tak pernah menangis. Sheila seorang gadis yang
agresif dan selalu membangkang. Hal ini mungkin dikarenakan sang ibu
menginggalkannya di jalanan saat ia berusia 4 tahun. Dan ayahnya seorang
pemabuk tak mampu memberinya pengasuhan yang layak. Mungkin juga karena
dia memang tidak tahu bagaimana membuat orang lain mencintainya.
Kisah
ini yang ditulis oleh Torey Hayden, seorang guru yang berusaha
menyentuh hati murid-murid spesialnya, khususnya sheila dan
mengungkapkan segala potensi yang gadis ini miliki. Dengan kasih sayang
dan kesabaran mencoba mendidik Sheila agar dapat tumbuh selayaknya
anak-anak yang lain.
Kisahnya
begitu menyentuh dan entah bagaimana di sisi lain begitu menginspirasi
dan memberi semangat untukku. Masih ku ingat baris-baris yang membuatku
tak kuasa menahan air mataku...
mereka semua berdatangan
mereka mencoba membuatku tertawa
mereka mengajakku bermain
sebagian bermain untuk bersenang-senang dan sebagian untuk dikenang dan kemudian mereka pergi
meninggalkan aku di tengah reruntuhan permainan
tanpa tahun yang mana harus dikenang dan yang mana untuk sekedar bersenang-senang, dan
meninggalkan aku dengan gema dari tawa yang bukan milikku
lalu datanglah kau dengan caramu yang lucu
tidak seperti orang lain dan kau membuatku menangis tersedu sedan
dan tampaknya kau tidak peduli meski aku menangis
kau bilang permainan sudah selesai
dan menunggu sampai seluruh air mataku berubah menjadi...... Kebahagiaan... :)
--- Sheila_Torey Hayden-----
mereka mencoba membuatku tertawa
mereka mengajakku bermain
sebagian bermain untuk bersenang-senang dan sebagian untuk dikenang dan kemudian mereka pergi
meninggalkan aku di tengah reruntuhan permainan
tanpa tahun yang mana harus dikenang dan yang mana untuk sekedar bersenang-senang, dan
meninggalkan aku dengan gema dari tawa yang bukan milikku
lalu datanglah kau dengan caramu yang lucu
tidak seperti orang lain dan kau membuatku menangis tersedu sedan
dan tampaknya kau tidak peduli meski aku menangis
kau bilang permainan sudah selesai
dan menunggu sampai seluruh air mataku berubah menjadi...... Kebahagiaan... :)
--- Sheila_Torey Hayden-----
Selasa, 21 Mei 2013
kicauan dalam hujan
hari ini aku mati
mati bunuh diri
lompat ke jurang dari tebing yang tinggi
namun ragaku tertinggal di tepi
sendiri
hanya jiwaku melayang dan jatuh pelan tapi pasti
kini meringkuk menghuni jurang yang gelap dan sunyi
akhirnya gemetar kakiku berdiri
mencoba meninggalkan tebing ini
pelan..juga ragu hingga bergegas pasti
teringat ada tugas yang belum terpenuhi
......
kembali menanam benih padi tiap hari
mencangkul, menanam, memelihara, memanen...
begitulah dari hari ke hari
tubuh ini bergiat menunaikan tugas hari demi hari
sementara sang jiwa meringkuk di dalam jurang yang sepi
tulisan ini bukanlah untuk memohon empati, hanya ungkapan hati dikala hujan sore hari
terbesit harapan kecil agar hujan ini segera berhenti...
mati bunuh diri
lompat ke jurang dari tebing yang tinggi
namun ragaku tertinggal di tepi
sendiri
hanya jiwaku melayang dan jatuh pelan tapi pasti
kini meringkuk menghuni jurang yang gelap dan sunyi
akhirnya gemetar kakiku berdiri
mencoba meninggalkan tebing ini
pelan..juga ragu hingga bergegas pasti
teringat ada tugas yang belum terpenuhi
......
kembali menanam benih padi tiap hari
mencangkul, menanam, memelihara, memanen...
begitulah dari hari ke hari
tubuh ini bergiat menunaikan tugas hari demi hari
sementara sang jiwa meringkuk di dalam jurang yang sepi
tulisan ini bukanlah untuk memohon empati, hanya ungkapan hati dikala hujan sore hari
terbesit harapan kecil agar hujan ini segera berhenti...
Langganan:
Postingan (Atom)