note : in this case Korea Selatan
Aku mulai tertarik dengan Korea kira-kira tahun 2006. Tetapi film korea pertama yang ku tonton itu adalah Winter Sonata, rasa-rasanya saat aku SMA atau SMP aku lupa. Kemudian menyusul full house, BBF, Princes hour, dan kini tak terhitung, dari drama hingga movie. lagu-lagunya juga ok.
Kesukaan terhadap hal-hal yang berbau Korea ini bukan karena tren, bukan karena the look of the actress or actors, which is good looking :). Tetapi ada hal-hal lain seperti acting mereka yang sepenuh hati dan ceritanya yang tidak masuk akal namun kocak, sering kali menyentuh namun tidak cengeng. Serta kualitas gambar dan properti yang detail dan indah. Namun secara tidak langsung kita pun sebagai penonton jadi bisa tau kebudayaan Korea yang gak kalah unik dan menarik dari kebudayaan kita, Indonesia. Tata krama, kesopanan, makanan khas, cara memasak, bahasa, dan keindahan serta kebersihan tempat-tempat di korea. meski di beberapa film juga ditampilkan sisi lain Korea yang tak indah :) tapi tetap menarik.
Back to topic. Saking tergila-gila terhadap Korea, pernah belajar sedikit bahasanya dan penasaran ingin icip-icip sedikit makanan khasnya. saat ini baru terwujud makan ramyun nya. Ramyun ini seperti mie instan kali ya, dan dijual di beberapa supermarket di Bali. ukurannya jumbo jadi harganya juga beberapa kali lipat lebih mahal dari mie instan biasa. Plus karena produk impor.
pertama itu gak nyangka akan jadi porsi besar. Akhirnya sampai rumah gak sabar memasaknya. ternyata cara memasaknya mirip mie instan, namun bumbunya ikut direbus setelah beberapa menit memasak mienya. Ada sayur kering lengkap dan bumbunya banyak seperti pasta kacang, tapi mienya lembut banget. Kesalahan pertama adalah seperti biasa menambahkan cabai dan ternyata ramyun ini sudah pedas dari sononya. Jadilah ramyun pertamaku ramyun extra large dan extra pedas.
so this is my first ramyeon |
next I will tell you the history of ramyeon :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar