Rabu, 04 Juni 2008

RESUME “KERUNTUHAN TEORI EVOLUSI”



RESUME
 KERUNTUHAN TEORI EVOLUSI
Fakta Penciptaan

Berikut ini merupakan  resume dari cd  KERUNTUHAN TEORI EVOLUSI” yang terdiri dari 3 bagian. Bagian pertama mengenai asal-usul kehidupan, bagian kedua mengenai mekanisme khayalan evolusi dan terakhir mengenai catatan fosil. Yang mana  secara keseluruhan mengemukakan penolakan terhadap teori evolusi dan menunjukkan kelemahan-kelemahan dari teori evolusi. Serta menyatakan secara tegas bahwa kehidupan pertama dan mahluk hidup muncul secara tiba-tiba dengan cirinya masing-masing melalui proses penciptaan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

I.       Asal- Usul Kehidupan.
Bumi memiliki sistem yang didesain sempurna dan sangat rumit. Atmosfir yang dimiliki bumi ini menyebabkan dimungkinkannya adanya kehidupan di bumi. Dan air merupakan salah satu unsur utama kehidupan.
Jutaan spesies tumbuhan dan hewan yang berbeda hidup dibumi dengan sangat harmonis dan terus hidup tanpa terusik. Namun bagaimanakah sistem dan kehidupan ini berawal? Setiap mahluk hidup memiliki sisitem yang kompleks dan tertata maka tentu semua sistem ini memiliki pencipta.
Teori evolusi yang dikemukakan pada awal abad 19 menolak adanya teori penciptaan. Bahwa semua spesies di bumi ini muncul menjadi ada akibat proses kebetulan. Pencetus teori evolusi adalah Charles Darwin dalam bukunya The Origin of Spesies yang terbit pada tahun 1859.
Teori Darwin menyatakan semua spesies berasal dari moyang yang sama melalui perubahan sedikit demi sedikit dalam waktu lama.  Tapi bagaimana mahluk hidup pertama berawal tidak dibahasnya dan ini menjadi bantahan terhadap teorinya.
Menurut toeri generatio spontanea yang populer pada abab pertengahan menganggap bahwa mahluk hidup dapat muncul dari benda tak hidup. Dan hal wajar bahwa tikus berasal dari lumpur dan serangga dari benda yang kotor.
Berbagai percobaan telah dilakukan salah satunya dengan menggunakan daging. Pada awalnya dipercaya belatung dapat muncul dari daging begitu saja namun akhirnya diketahui belatung tidak dapat muncul begitu saja melainkan berasal dari larva mikroskopik yang diletakkan pada daging oleh lalat. Dan hingga kini semua evolusionis gagal menemukan dari mana asal usul kehidupan dan bagaimana kehidupan muncul pertama kali di bumi. Dan  laboratorium tercanggih di masa inipun tak mampu membuat satu sel hidup dari sesuatu tak hidup. Jelas bahwa DNA dan sel mahluk hidup yang kompleks ini hasil sebuah penciptaan yang sempurna. Yang mana tentu penciptaan ini ada penciptanya.

II.    Mekanisme Khayalan Evolusi
Scenario yang menyatakan bahwa mahluk hidup dapat berasal dar benda tak hidup telah digugrka oleh ilmuan masa kini. Darwin mengemukakan konsep selaksi alam dalam mekanisme evolusinya dalam bukunya Origin of Species, by means of Natural Selection. Seleksi alam didasarkan pada pemikiran bahwa mahluk hidup yang kuat dan teradaptasi baik dengan lingkungannya akan bertahan hidup. Dan akhirnya yang tersisa adalah mahluk-mahluk yang kuat dan gesit karena yang lemah telah menjadi mangsa. Namun mekanisme tersebut tidak menjadikan hewan tersebut berevolusi.
Darwin dan Lamark mengemukakan berpendapat bahwa sifat-sifat keturunan diwariskan melalui darah. Namun dengan adanya penemuan hukum penurunan sifat oleh Mendel maka pendapat Darwin tersebut runtuh. Bahwa yang diturunkan kepada generasi  berikutnya adalah bukan sifat-sifat fisik dapatan namun hanyalah gen-gennya.
Dan mekanisme seleksi alam tidak berkemampuan mencetuskan evolusi.
Untuk melengkapkan mekanisme seleksi alam para evolusionis menambahkan mekanisme mutasi yang merupakan distorsi pada DNA mahluk hidup yang sebagian besar karena pengaruh luar seperti efek radiasi atau pengaruh kimiawi. Disebutkan bahwa mahluk hidupterdiferensiasi dari spesies satu ke spesies lain dan berkembang melalui mutasi. Namun pada kenyataannya mutasi tidak pernah menambah informasi genetik baru, bahkan di alam mutasi jarang bahkan tidak pernah memberi dampak menguntungkan malainkan memberi dampak merugikan bagi mhluk hidup seperti kecacatan, kemandulan atau tidak normal. Demikian pula pada hasil percobaan yang dilakukan oleh para ilmuan di laboratorium.




III.     Catatan Fosil
Di abad 20 evolusi tidak hanya dibantah oleh biologi molekuler, namun juga oleh paelentologi (ilmu tentang fosil). Tidak ada penemuan fosil yang mendukung evolusi yang pernah ditemukan di seluruh penjuru dunia.
Fosil merupakan sisa jasad mehluk hidup yang penah hidup dimasa lampau. Struktur rangka tubuh mehluk hidup yang dengan terlindungi segera dari udara bisa terawetkan secara utuh. Sisa ini memberi informasi tentang sejarah kehidupan di bumi. Jadi cacatan fosil yang memberi jawaban ilmiah terhadap pertanyaan seputar asal-usul mahluk hidup. Teori evolusi menyatakan bahwa semua mahluk hidup berasal dari satu moyang yang sama. Dan menurut teori ini kemunculan mahluk yang beragam muncul dari variasi-variasi kecil dan bertahap dalam waktu sangat lama.
Teori ini menyatakan bahwa pada awalnya mahluk hidup bersel satu terbentuk. Yang selama ratusan tahun kemudian berubah menjadi ikan dan hewan invertebrata yang hidup di laut. Ikan-ikan ini kemudian muncul ke daratan dan menjadi reptil. Hingga terus berlanjut sampai pada pernyataan bahwa burung dan mamalia berasal dari reptil. Seandainya hal ini benar seharusnya ada sejumlah mahluk peralihan yang menghubungkan satu spesies dengan yang lainya. Misalnya bila reptil kemudian berevolusi menjadi burung maka seharusnya fosil mahluk setengah burung setengah reptil akan banyak ditemukan hidup pada masa lalu. Darwin menamakan mahluk-mahluk hipotetis ini sebagai  mahluk transisi antara misalnya fish-bian. Namun catatan fosil tidak berisi bentuk-bentuk transisi tersebut.
Lapisan tertua bumi, tempat masih ditemukannya fosil mahluk hidup adalah lapisan kambrium yang diperkirakan berumur 500-530 juta tahun. Dilapisan-lapisan yang lebih tua dari kambrium tidak ditemukan adanya fosil mahluk hidup apapun kecuali sejumlah kecil organisme bersel satu. Di zaman kambrium banyak spesies beragam muncul secara bersamaan dan tiba-tiba. Lebih dari 30 spesies invertebrata seperti ubur-ubur, bintang laut, trilobita dan bekicot muncul serentak secara tiba-tiba. Yang mana mahluk hidup tersebut memiliki struktur tubuh yang kompleks. Misalnya mata trilobita memiliki mata yang terssusun seperti sarang lebah masing-masing meiliki sistem 2 lensa, yang merupakan mata pertama di muka bumi, yang menggugurkan teori Darwin bahwa sesuatumuncul dari yang paling primitif ke bentuk yang lebih kompleks. Selain itu struktur mata trilobita masih ada sejak 530 juta tahun yang lalu hingga saat ini tanpa berubah sedikitpun. Misalnya pada lebah dan capung sama seperti  trilobita.
Di semua lapisan setelah zaman kambrium semua mahluk hidup muncul secara tiba-tiba dengan struktur tubuh lengkap. Dan tidak ditemui adanya bentuk transisi pada semua kelompo mahluk hidup tersebut seperti yang diperkirakan oleh para evolusionis. Spesies muncul dan pinah secara tiba-tiba dan bersamaan, dan tidak ada perbedaan antara fosil berusia ratusan juta tahun lalu dengan keturunan modern mereka. Misalnya ikan hiu berumur 400 juta tahun dengan ikan hiu modern memiliki struktur yang sama persis. Meski demikian terdapat fosil yang dianggap bentuk peralihan oleh para evolusionis namun terbantahkan di kemudian hari. Salah satunya adalah ikan yang bernama Coelacanth dan diperkirakan memiliki karakteristik mirip hewan darat. Coelacanth dikatakan memiliki  bentuk kaki primitif dan paru-paru primitif. Penafsiran-penafsiran anatomis ini diterima sebagai kebenaran yang tidak diperdebatkan lagi di kalangan ilmuwan hingga akhir tahun 1930-an. Coelacanth dianggap sebagai bentuk peralihan sesungguhnya yang membuktikan transisi evolusioner dari air ke darat. Namun tahun 1938 sebuah penemuan yang sangat menarik di Samudera Hindia, berhasil ditangkap hidup-hidup seekor Coelacanth. Dan diketahui bahwa ikan tersebut tidak bebeda dengan ikan yang hidup di zaman sekarang. Hal ini bertentangan dengan teori evolusionis Coelacanth tidak memiliki kaki primitif ataupun paru-paru primitif.
Ketika mengamati struktur tubuh mahluk hidup yang beraneka ragam, masing-masing mempunyai sistem pernafasan, sistem reproduksi, integumen, sirkulasi, sistem otot dan lain-lain yang sangat berbeda satu sama lain yang disesuaikan dengan tempat hidupnya.
Dan para evolusionis akhirnya mengalihkan perhatian mereka pada manusia yang dikatakan merupakan evolusi dar mahluk sejenis kera. Hingga kini terdapat 6 ribu jenis kera pernah hidup dan sebagian besar telah punah. Evolusionis menulis skenario evolusi manusia dengan menyusun sejumlah tengkorak yang cocok, berurutan dari yang terkecil hingga yang terbesar, dan menambahkan tengkorak yang cocok lalu menempatkan di antara mereka tengkorak beberapa ras manusia yang telah punah.
Evolusionis menyebut nenek moyang pertama manusia dan kera sebagai "Australopithecus", yang berarti "Kera Afrika Selatan". Namun pendapat ini dibantah, Australopithecus hanyalah spesies kera kuno yang telah punah, dan memiliki beragam tipe. Sebagian berperawakan tegap, dan sebagian lain bertubuh kecil dan ramping.
Metode propaganda yang telah meyakinkan masyarakat umum tentang gagasan bahwa di masa lampau pernah hidup makhluk separo manusia - separo kera. Metode propaganda ini menggunakan "rekonstruksi" yang dibuat berdasarkan fosil-fosil. Rekonstruksi yang dimaksud adalah pembuatan gambar atau model makhluk hidup berdasarkan sepotong tulang - kadangkala hanya berupa fragmen - yang berhasil digali. Dalam gambar itu memperlihatkan mahluk berbulu menyerupai kera yang berperawakan manusia, yang menyatakan adanya mahluk peralihan separuh manusia separuh kera pernah ada. Yang merupakan kebohongan murni. Karena ciri lunak wajah tidak dapat diketahui hanya melalui sepotong rangka saja. Sehingga dikatakan gambar-gambar tersebut tidak memiliki nilai ilmiah. Kenyataannya, evolusionis mengarang cerita yang sangat tidak masuk akal sehingga untuk satu tengkorak yang sama, mereka bahkan menggambarkan wajah-wajah yang berbeda. Satu contoh terkenal dari penipuan semacam ini adalah tiga gambar rekonstruksi berlainan yang dibuat untuk satu fosil bernama Zinjanthropus. Selain itu manusia pilt down dan manusia nebraska juga terbukti hasil rekayasa evolusinis.  Namun meski telah terbukti kebohongannya di buku-buku pelajaran maupun majalah hal ini masih saja disebarluaskan dan diajarkan bahwa mereka merupakan nenek moyang manusia. Di alam tidak ada mekanisme yang menyebabkan makhluk hidup berevolusi. Makhluk hidup muncul bukan akibat proses evolusi, melainkan secara tiba-tiba dalam bentuk yang sempurna. Mereka diciptakan sendiri-sendiri.

Tulisan ini merupaka tugas mata kuliah evolusi. Sayangnya gak ketemu daftar pustaka apa yang aku gunakan saat itu.  :(