Sabtu, 23 Maret 2013

JENIS-JENIS TEMBANG DI BALI

Masih ingat dahulu ketika duduk bangku di SMP 15 tahun yang lalu. (hmm....lumayan juga ya, ternyata sudah tua :p ) Salah satu pelajaran yang aku suka itu adalah metembang bali. Dan ternyata saat bongkar-bongkar rak buku, eh ketemu buku cacatan yang masih apik banget. terutama kalau aku bandingin sama tulisanku sekarang. Cukup lucu juga, mengingat aku yang sekarang berantakan dan kurang organize. sedangkan bukku-buku cacatan semasa sekolah dulu apik, tulisan rapi, lengkap, plus ada visualisasi gambar karya sendiri lengkap dengan warnanya. lumayan juga ya..hm..jadi merasa kualitas menurun nih :) but by the way, sekarang aku bakal share yang aku pelajari dulu  tentang pembagian jenis-jenis tembang di Bali. Mungkin ada perubahan atau tambahan mengingat ini kupelajari 15 tahun lalu, namun semoga tulisan ini ada manfaatnya. Berharap keberadaan tembang di Bali tetap ajeg, anak-anak mengerti apa dan bagaimana tembang-tembang tradisional Bali serta tetap menembangkannya. 



Ada beberapa perbedaan pendapat tentang pembagian jenis-jenis tembang di Bali. Menurut I Ketut Sukarta, tembang Bali dibagi menjadi empat jenis, yaitu :
  1. sekar rare
  2. sekar alit (macepat)
  3. sekar madya (kidung)
  4. sekar ageng (wirama)
Sedangkan menurut I Ketut Ranuh, jenis-jenis tembang Bali dibedakan sebagai berikut.
1. Gegendingan 
    Gegendingan merupakan kumpulan kalimat yang dinyanyikan dan pada umumnya isinya pendek-pendek.
Gegendingan dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
a. gending rare
    gending rare ini dinyanyikan oleh anak-anak pada waktu bermain-main atau bersendau gurau dengan kawannya. Contohnya juru pencar, made cenik, peteng bulan.

b. gending jejangeran
    gending ini sama dengan gending rare dan biasanya dinyanyikan bersama-sama, bergantian antara kelompok yang satu dengan yang lain. Ada yang menjadi janger (kelompok wanita) dan ada yang menjadi kecak (kelompok laki-laki). Lama kelamaan gending jejangeran ini dinyanyikan juga oleh orang-orang dewasa di dalam tontonan dengan memberi variasi gerak gerik atau variasi lakon/ lelampahan. Contohnya putri ayu, siap sangkur, mejangeran.

c. gending sanghiang
    gending ini dinyanyikan untuk menurunkan (nedunang) sanghiang-sanghiang seperti sanghiang dedari, sanghiang memedi, sanghiang jaran. 
Contohnya kukus arum, dewa ayu, sekar emas.

2. Sekar alit, mecepat
    pada sekar alit, tembang memakai aturan tertentu sesuai dengan jenis pupuhnya. Aturan ini dalam istilah Bali disebut padalingsa. Aturan tersebut antara lain :
  • banyaknya baris pada tiap-tiap bait
  • banyaknya suku kata pada tiap-tiap baris
  • suara pada suku kata dalam tiap-tiap baris (titi suara-nding, ndong)
contoh-contoh sekar alit antara lain sinom, pangkur.

contoh-contoh pupuh dan catatan lain next time ya :)


Tidak ada komentar: