Minggu, 31 Maret 2013

Geboganku


 Lagi seneng-senengnya buat gebogan dan belajar mejaitan. Sewaktu odalan di Pura Mertasari beberapa bulan lalu sempet buat gebogan sendiri. 

 Selesai satu baris, mundur lihat kiri kanan..udah lurus belum yah..kuat gak ya..?! Segini aja udah berat, gak kebayang gebogan orang-orang yang tingginya bisa 2 kali lipat. 


 Lumayanlah untuk pemula, aman dan selamat sampai di Pura dan pulang kembali ke rumah tanpa ada buah atau jajan yang jatuh. Walau belum bisa buat yang rapi, ramping dan lurus, tapi senengnya bisa buat sendiri. Karena biasanya cuma bantu-bantu memek aja. Meyakinkan diri sendiri kalo sering dicoba pasti bisa. Tapi tantangan yang lebih beratnya adalah nyuwun/ ngusung gebogannya sendiri ke Pura..waduh beratnyo..mungkin belum terbiasa jadi kaku. dan akhirnya masih memek juga yang bawa. untungnya boncengan jadi aman deh :)

Lain kali kalo ada rejeki lebih, buahnya divariasiin lagi warnanya mungkin lebih bagus. Dan yang penting pengen pakai buah dan jajanan lokal khas bali. Udah keliling pasar tapi malah buah lokal yang susah dicari. Kalaupun ada kualitasnya ga bagus, gak seger. Jadi kangen gipang, satuh dan iwel buatan dadong dan kumpi. Masih keinget-inget rasa manisnya. Kangen juga inget-inget dadong buat jaja begina, uli, tape, satuh, iwel, gipang dirumah. jaman sekarang semua serba mahal dan susah dicari. Kalaupun ada di pasar rasanya ga semantap dulu. Semoga diberi kesempatan untuk belajar buat jajanan-jajanan itu.  

Wait....


I am waiting for that thing
which is not going to happen
But behind this sour truth
there is a ray of hope
which gives me life
I am waiting for that dream
which can’t come true
But i will keep waiting nd waiting
till my last breath

Kajal Singh

Kamis, 28 Maret 2013

Jangan Sepelekan Kesemutan

 ini salah satu tugas makalah fisiologi hewan semester 6 kalau tidak salah.  semoga bermanfaat :)

SEMUT-SEMUTAN JADI KESEMUTAN

Lama duduk bersila, kemudian ketika bangun kaki terasa kesemutan nyeri dan kaku. Keluhan ini sangat umum dialami hingga dianggap sebagai sesuatu hal normal. Semua orang tentu pernah mengalami kesemutan. Umumnya kita mengalaminya akibat posisi tubuh tertentu yang membuat saraf terjepit. Duduk di lantai dengan kaki dilipat untuk waktu lama, ketiduran saat nonton TV pada posisi tidur yang "kurang beres" dapat menimbulkan kesemutan. Tetapi bila bagian tubuh itu dikibas-kibaskan atau digoyang-goyangkan, kesemutannya akan hilang.
Namun kesemutan ternyata dapat merupakan gejala penyakit serius. Meskipun tidak menyebabkan sesuatu yang fatal, biasanya kesemutan dapat menjadi sebuah pertanda adanya gangguan dalam fungsi saraf dan aliran darah. Jadi, gejala ini berfungsi sebagai semacam alarm deteksi awal. Contohnya, seorang penderita diabetes kerap mengalami kesemutan. Hal ini karena saraf penderita diabetes mengalami gangguan. Jadi jangan sepelekan kesemutan, karena bisa jadi itu ciri dari penyakit berat, terutama jika disertai keluhan lain, seperti muntah, sakit kepala, gangguan penglihatan atau pendengaran.

Pengertian Kesemutan
Kesemutan atau parestesia dalam ilmu kedokteran, adalah sensasi pada permukaan tubuh tertentu yang tidak dipicu rangsangan dari dunia luar. Sebenarnya parestesia adalah sensasi rasa dingin atau panas di suatu bagian tubuh tertentu, atau sensasi rasa dirambati sesuatu. Parestesia itu timbul bila terjadi iritasi pada serabut saraf yang membawa sensasi kesemutan.

[adved_1176372972.jpg]
Aliran darah dan saraf
 
Proses Terjadinya Kesemutan
Pada dasarnya kesemutan merupakan suatu gejala manifestasi dari gangguan sistem saraf sensorik akibat rangsang listrik di sistem itu tidak tersalur secara penuh oleh berbagai macam sebab. Yang paling sederhana, misalnya, jalan darah tertutup akibat satu bagian tubuh tertentu ditekuk terlalu lama sehingga syaraf dan aliran darah terganggu.. Pada orang sensitif, tidur miring terlalu lama saja dapat menyebabkan kesemutan. Juga duduk dengan siku ditekuk.
Sistem saraf sensorik mempunyai prosedur kerja baku. Stimulus berupa sentuhan, tekanan, rasa sakit, dan suhu panas atau dingin diterima oleh reseptor di kulit, yang lalu dikirimkan ke saraf tepi, lalu masuk ke dalam susunan saraf pusat di sumsum tulang belakang. Di sini stimulus diteruskan ke atas sampai ke thalamus (pusat penyebaran utama impuls-impuls sensoris). Dari sini stimulus dikirimkan ke kulit otak (cerebral cortex). Baru pada saat inilah apa yang dirasakan tadi disadari oleh si individu. Kalau ada gangguan dalam jalur sensori baku tadi, timbulah kesemutan.

Penyebab kesemutan
Kesemutan merupakan sebuah gejala gangguan pada fungsi saraf atau aliran darah sehingga terjadi perubahan sensasi yang dirasakan seseorang. Gangguan fungsi saraf bisa disebabkan banyak macam. Bisa disebabkan saraf terganggu. Hal tersebut karena ada kerusakan. Ada pula karena gangguan aliran darah yang menimbulkan pemberian makanan di saraf terhambat dan menyebabkan sensasi kesemutan. Penyebabnya beda-beda. Bisa karena hanya tangan kita tertekuk lama atau tertindih sehingga menghambat aliran darah dan menjadi kesemutan. Ada juga yang dikarenakan infeksi bagian dalam saraf atau  bisa pula berupa penjepitan saraf.
Kesemutan bisa merupakan gejala penyakit serius, tetapi bisa juga hanya akibat sampingan. Orang yang terlalu banyak berbaring atau kurang gerak, entah karena sakit, lemah, atau obesitas, bisa juga menderita kesemutan akibat bagian-bagian tertentu tubuhnya terus-menerus tertekan. Bahkan penciutan otot bisa juga terjadi. Kasus yang dinamakan neuropathy tekanan ini sering dijumpai pada pasien TBC kronik dan stroke yang lumpuh sebelah dan kurang mendapat perawatan fisioterapi. Istilah neuropati sendiri berkaitan dengan segala macam penyakit, radang atau kerusakan yang menimpa saraf tepi.
Tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun dapat mengalami kesemutan. Besar kemungkinan kesemutan anak ini akibat kekurangan vitamin. Biasanya ini diderita anak-anak yang agak besar. Kesemutan pada anak-anak jarang terjadi, karena jaringan sarafnya masih fleksibel dan anak-anak biasanya lebih aktif bergerak.
Kesemutan juga dapat timbul, karena efek sampingan obat, misalnya bila mengkonsumsi INH (obat TBC) atau furadatin (obat infeksi). Di samping itu, kesemutan juga dapat disebabkan oleh faktor imunologi. Poly neuroradiculopathy mengenai akar-akar saraf yang masuk atau meninggalkan tulang belakang dan terjadi karena ada zat-zat tertentu di dalam tubuh yang tidak dapat ditoleransi oleh tubuh.
Ada orang-orang yang memang relatif gampang mengalami kesemutan. Bisa karena ia pada dasarnya sensitif. Namun bisa juga hanya karena ia terlampau kurus, sehingga sarafnya bertonjolan. Para penggemar minuman keras pun ada yang akrab dengan kesemutan, bila takaran alkohol yang merasuki tubuhnya sudah terlalu banyak. Karena alkohol merusak metabolisme vitamin B. Pada saat yang bersangkutan kekurangan vitamin B1, timbulah neuropati. Tentu saja, karena vitamin ini salah satu unsur yang diperlukan untuk penghantaran rangsang listrik pada saraf. Dalam hal ini neuropati terjadi bukan karena tekanan, tetapi karena fungsi saraf terganggu. 

Cara Mengatasi Kesemutan
Cara mengatasi kesemutan tidak terlalu sulit, cukup dengan memperbaiki aliran darah di bagian tubuh yang kesemutan. Boleh dengan cara memijat atau melepaskan bendungan yang jadi penghambat aliran darah. Atau, dengan memberikan obat-obatan untuk mengembalikan fungsi saraf sehingga kesemutan hilang. Misalnya, kalau kita terlalu lama duduk bersila, biasanya ketika bangun akan mengalami kesemutan. Solusinya, coba secara perlahan digerak-gerakkan saja bagian yang kesemutan tadi hingga hilang.
Seandainya hanya disebabkan gangguan fungsi saraf, biasanya dokter memberikan obat berupa vitamin B1, B6, dan B12. Atau, untuk memperbaiki aliran darah dengan jalan memberikan obat-obatan yang dapat memperlebar pembuluh darah sehingga aliran darah menjadi lancar. Selain itu teknik akupunktur pun dapat dilakukan untuk memperbaiki aliran darah dan memperbaiki fungsi saraf.

Cara Menghindari Kesemutan
Langkah pertama yang perlu dilakukan agar terhindar dari kesemutan adalah memperbaiki aliran darah. Dengan aliran darah yang lancar dan baik, kesemutan bisa dicegah.Kemudian, memperbaiki fungsi saraf. Bila langkah itu dilakukan,kesemutan kemungkinan dapat dicegah. Bagi mereka yang tidak punya mengidap penyakit tertentu yang salah satu gejalanya kesemutan, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghindari kesemutan, yaitu hindari posisi tubuh yang tidak enak, seperti nonton TV sambil tiduran atau menulis di lantai sambil tengkurap atau nungging. Bila duduk menulis, duduklah di kursi dengan pantat merapat ke belakang dan punggung lurus menempel pada sandaran. Dengan sendirinya, pilihlah kursi yang ergonomik.
Namun mereka yang terlalu sensitif sehingga gampang kesemutan pun dapat mengurangi kecenderungannya dengan berolah raga secara kontinyu, sambil tetap menjaga sikap tubuh yang baik, mempertahankan pola makan sehat, dan menghindari stres. Ternyata dalam hal kesemutan pun kita tidak terhindar dari resep klasik yang telah diajarkan ayah ibu dan kakek-nenek kita. Ingin jauh dari kesemutan, jauhilah penyakit dengan melakukan hal-hal yang menyehatkan. 

Penyakit Yang Dapat Menimbulkan Kesemutan.
Kesemutan yang tidak disertai gejala-gejala lain biasanya menandakan adanya gangguan pada reseptor di kulit atau pada cabang-cabang saraf tepi. Namun perlu diwaspadai jika ada gejala lain di luar kesemutan. Kesemutan bisa disertai gangguan penglihatan, pendengaran, gabungan keduanya, kelumpuhan atau lainnya. Kalau ada tumor di otak selain gejala kesemutan atau tebal tadi, ada juga sakit kepala, muntah-muntah, dan kelumpuhan kecil.
Kesemutan sebagai bagian dari gejala penyakit sebenarnya tahap paling awal dari suatu proses kehilangan rasa. Kalau tahap paraesthesia sudah terlampaui, pasien meningkat pada hypaesthesia (baal) sampai akhirnya mengalami anaesthesia (hilang rasa sama sekali).
Bila kesemutan tak hilang setelah bagian tubuh digerakkan, atau semula hanya dialami sebagian kecil organ tubuh namun kemudian merambat ke bagian yang lebih luas atau bila semula hanya terjadi sekali-sekali dan menjadi kian sering, atau bila kesemutan menjadi rasa kebal, kesemutan jenis ini merupakan gejala penyakit serius. Beberapa gangguan kesehatan serius yang ditandai gejala kesemutan, antara lain:
Radang sumsum tulang belakang (myelitis) 
Terjadi pada orang dewasa, kadang-kadang gejala kesemutan didahului oleh flu berat. Kesemutan yang dirasakan akan menghebat, naik dari ujung jari kaki sampai ke pusar (perut tengah). Gejalanya berkembang menjadi rasa tebal di permukaan kulit. Setelah fase ini, penderita akan mengalami kesulitan berjalan. Ini adalah gejala radang sumsum tulang belakang, yang terjadi karena serangan virus bernama cytomegalovirus (CMV). Bila terjadi infeksi di tulang belakang, bisa dari pusar ke bawah tak dapat digerakkan.  Penderita menjadi tidak bisa mengontrol buang air kecil. Buang air besar pun sulit. Penyakit ini dinamakan myelitis (radang sumsum tulang belakang). Tergantung pada kerusakannya, penyakit ini dapat disembuhkan total, dapat pula cuma sembuh sebagian, tetapi ada juga yang sampai lumpuh.
  
Diabetes mellitus atau kencing manis 
Bagi penderita diabetes, keluhan kesemutan tidak berdiri sendiri. Itu merupakan keluhan minor dan bukan keluhan utama dari penyakit gula (diabetes). Kesemutan merupakan gejala kerusakan pembuluh-pembuluh darah. Akibatnya, darah yang mengalir di ujung-ujung syaraf berkurang. Gejala yang dirasakan biasanya telapak kaki terasa tebal, kadang-kadang panas, dan kesemutan di ujung jari terus-menerus. Kemudian disertai rasa nyeri yang menikam, seperti ditusuk-tusuk di ujung telapak kaki, terutama pada malam hari.  Meski begitu, tidak tertutup kemungkinan keluhan-keluhan tersebut menjadi semacam pertanda. Tidak sedikit kasus ditemukan pasien diabetes diketahui dari gejala kesemutan semacam ini atau mengalami luka borok di kaki yang tidak kunjung sembuh. Ternyata diketahui dia mengalami sakit gula. Untuk membedakan kesemutan biasa dengan kesemutan penyakit gula dapat diketahui dari adanya keluhan lain. Keluhan lainnya itu seperti ingin pipis terus, sering merasa haus, berat badan turun, padahal susah banyak makan atau keluhan lain seperti gatal-gatal dan pandangan mata kabur. Terlebih, bila ada riwayat keluarga yang menderita gula, ada kemungkinan besar kesemutannya dikarenakan penyakit gula.
Neuropati diabetes pengobatannya membutuhkan waktu 6 bulan - 1 tahun. Timbulnya neuropati pada penderita diabetes tidak tergantung pada kadar gula darah, tetapi pada lamanya si penderita mengidap diabetes. Semakin lama "jam terbang"-nya sebagai penderita diabetes, semakin tinggi kemungkinan "semut-semut" itu muncul. Jadi bisa saja seorang penderita merasakan kesemutan meskipun diabetesnya sendiri terkontrol dengan baik. Yang dirasakan biasanya telapak kaki terasa tebal, kadang-kadang panas (seperti kecabean), kesemutan di ujung jari terus-menerus. Kemudian disertai rasa nyeri yang menikam, seperti ditusuk-tusuk di ujung telapak kaki, terutama pada malam hari.

Carpal Tunnel Syndrome (CTS)
  Kesemutan yang menyerang ujung jari, biasanya tangan kanan, dan kemudian berkembang menjadi rasa tebal, saat digunakan beraktivitas, adalah gejala CTS. Gejala kesemutan ini berkaitan dengan rongga di pergelangan tangan (karpal) yang mengalami pembesaran otot-otot sehingga menekan saraf yang melewati terowongan tersebut. Atau disebabkan adanya pembengkakan saraf yang melewati terowongan karpal di pergelangan tangan. CTS bisa menjadi gangguan lebih serius bila didiamkan cukup lama, misalnya 1 - 2 tahun. Pada tahap ini tekanan otot sudah mengganggu aliran darah ke tangan, dengan akibat otot-otot yang mengalami kekurangan nutrisi akan mengecil, dan melemahkan otot. Gejala akan lebih terasa pada malam hari, atau saat seseorang berada dalam ruang ber-AC. Gangguan ini kerap mendera individu yang sering menggunakan pergelangan tangan dalam jangka waktu lama, seperti; memegang mouse komputer. Penyakit ini dapat disembuhkan bila cepat ditangani.

 Jantung 
Pada pasien jantung, kesemutan tak cuma muncul akibat neuropati tekanan, namun dapat juga timbul karena komplikasi jantung dengan sarafnya. Yang terjadi misalnya, si pasien menjalani operasi pemasangan klep jantung. Saat pemasangan, ada bekuan darah menempel, yang kemudian terbawa aliran darah ke atas, sehingga terjadi embolic cerebral. Bila sumbatan di otak itu kebetulan mengenai daerah yang mengatur sistem sensorik, si penderita akan merasakan kesemutan sebelah. Bila daerah yang mengatur sistem motorik juga terkena, kesemutan juga disertai kelumpuhan. Pada penderita stroke yang terjadi juga mirip. Bila yang terserang sistem motorik, ia lumpuh. Namun, bila yang terserang sistem sensorik, yang ia rasakan hanya kesemutan atau baal sebelah. Namanya sensoric stroke.

Rematik 
Rematik juga menimbulkan kesemutan atau rasa tebal. Gejala kesemutan dapat timbulpada pagi hari. Namun, di siang hari gejala-gejala itu hilang. Gejala kesemutan karena rematik hilang sendiri bila rematiknya sembuh.

 

DAFTAR PUSTAKA

Syaifudin,H. 2000. FUNGSI SISTEM TUBUH MANUSIA. Jakarta : Widya Medika
Guyton AC, Hall JE. Textbook of medical physiology. Edisi 10. Philadelpia: W.B. Saunders Company
Martini, Frederic H. 2004. Fundamental of Anatomy and Physiology Sixth Edition.
Ganong, William F. 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 20. Jakarta : Buku Kedokteran EGC
Sabtu, 12 Mei 2007. Kesemutan, gejala penyakit serius. www.conectique.com
Selasa, 29 Mei 2007. www.seputar-indonesia.com
Minggu, 20 Mei 2007, www.mediasehat.com